Text
Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah
Baik program WHO maupun komitmen Milenium Development Goal (MDG) seringkali menggunakan tema atau topik pengendalian penyakit dalam upayanya untuk menyehatkan penduduk. Program program WHO berorientasi penyakit misalnya pemberantasan tbc, pengendalian malaria, eliminasi kusta, pengendalian obesitas, hipertensi, hingga kardiovaskuler. Dalam pelaksanaannya para Bupati, Gubernur bahkan Menteri seringkali terjebak kedalam pola pemikiran pengobatan gratis untuk menyehatkan bangsa.
Kejadian penyakit pada hakekatnya, merupakan babak akhir dari sebuah proses kejadian yang melibatkan banyak variabel yang berperan. Dengan kata lain, untuk melakukan upaya pencegahan serta pengendalian penyakit dalam sebuah wilayah, harus memahami proses kejadian penyakit. Berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya kejadian penyakit harus di identifisir terlebih dahulu, agar dapat mengendalikan kejadian penyakit dengan baik. Demikian pula untuk mengendalikan penyakit maupun upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak, sehubungan dengan komitmen MDG, hendaknya dipadukan antara upaya kuratif dengan pengendalian faktor risiko penyakitnya. Dalam suatu wilayah, pelaksanaan program program yang berorientasi pengendalian penyakit seperti program WHO maupun MDG harus memperhatikan berbagai faktor atau variabel yang berperan, yang seringkali bersifat spesifik local tiap negara bahkan tiap wilayah Puskesmas. Dengan kata lain, meski tema pengendalian penyakit secara nasional tetap sama, pelaksanaan tiap wilayah bisa berbeda. Diperlukan kemampuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berperan, sebagai prasyarat untuk melakukan pengendalian penyakit secara paripurna, terpadu, dan berkesinambungan dalam suatu wilayah administratif.
Pengendalian atau manajemen penyakit yang berbasis komunitas dalam satu wilayah, memerlukan upaya integrative antara pelayanan kesehatan (pengobatan) atau manajemen kasus, dengan manajemen faktor risiko secara simultan, terintegrasi, berkesinambungan dan berkualitas. Diperlukan suatu kemampuan untuk melakukan tatalaksana kasus atau lazim dikenal sebagai pelayanan kesehatan, dengan berbagai pengendalian variabel yang berperan secara terpadu. Demikian pula alokasi sumberdaya dan kegiatan pengendalian berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit berkenaan.
Buku ini merupakan konsep atau body of knowledge yang merupakan pendekatan, bagaimana mengelola kejadian penyakit dalam suatu wilayah yang dilakukan secara terpadu. Dengan demikian buku ini merupakan bahan bacaan wajib baik bagi pengelola program pembangunan kesehatan di setiap wilayah otonomi, baik Bupati-Walikota, Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan dan staf, maupun mahasiswa kedokteran, mahasiswa pascasarjana kesehatan masyarakat, keperawatan, kebidanan, mahasiswa kesehatan lingkungan, serta mahasiswa politeknik kesehatan lainnya.
B0079552 | 658 FAH m | Perpustakaan Pusat (Rak Kaca) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain