Text
Raja, Priyayi, dan Kawula : Surakarta 1900-1915 (selanjutnya disebut RPK)
Buku ini dibuka dengan terlebih dahulu menampilkan sosok PB X. Sebelum lebih jauh, perlu penulis garis bawahi bahwa RPK tidaklah menampilkan sejarah naratif. Kuntowijoyo tak hendak bercerita tentang perjalanan hidup PB X tetapi mendeskripsikan aspek psiko-sosial PB X sebagai seorang raja. Pada masa itu bisa dibilang tak ada peristiwa sejarah yang besar. Tapi dalam masa “tenang” itu PB X tampil menjadi raja pribumi besar yang dikenang. Tentu hal ini agak mengherankan mengingat meskipun PB X adalah seorang raja, tetapi kekuasaannya sangatlah terbatas. Seperti yang disebutkan oleh Kuntowijoyo sendiri bahwa pada masa itu terdapat dualisme kekuasaan di Surakarta. Pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan pemerintahan Kasunanan Surakarta. Dan jika diperjelas lagi, posisi kasunanan berada di bawah kuasa residen Surakarta. Susuhunan hanya memiliki kuasa terbatas untuk urusan-urusan sipil dan hukum.
B0076818 | 900.548.2 KUN r | Perpustakaan Pusat (iv.b) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain