Text
Miss Lu: Putri Cina Yang Terjebak Kinflik Etnik Dan Politik
Sewaktu membaca Miss Lu, ada beberapa kemungkinan yang dihadapi oleh pembaca, antara lain kesan kebenaran ungkapan ”kematian pengarang”, dan kesan bahwa novel ini adalah sebuah fiksi sejati. Ungkapan ”kematian pengarang” dipergunakan oleh Roland Barthes ketika membaca cerpen Balzac, mengenai seorang castrato yang sedang menyamar sebagai wanita. Begitu hebat penyamaranya, sehingga pembaca melupakan siapa pengarangnya, karena yang ada dalam benak pembaca hanyalah wanita itu, tanpa menyadari, bahwa wanita itu sebenarnya seorang castrato.
Dalam novel ini penggambaran Miss Lu sebagai tokoh utama begitu meyakinkan, sehingga pembaca lupa bahwa Miss Lu sebenarnya hanyalah seorang tokoh rekaan pengarangnya.
Namun, Miss Lu tidak mungkin lepas dari label "too Good to be true", yaitu begitu sempurna sehingga dalam realita, tidak mungkin ada makhluk seperti dia. Miss Lu nyaris merupakan "paragon of virtue," yaitu lambang kecantikan, kebaikan, dan kebajikan yang hanya mungkin ada dalam fiksi.
B0075973 | 813 PRA m | Perpustakaan Pusat (813) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain